Tuesday, December 16, 2014

Indies VS PewDiePie GameJam


Pulang kerja seperti biasa daripada bengong di rumah lebih baik nge-game bentar di kantor. Setelah tangan pegel-pegel main game Split/Second, lanjut nyobain game yang ringan-ringan saja. pilihan jatuh buat maen game hasil gamejam "Indies VS PewDiePie" dari web GameJolt yang mengambil tema "fun to play, fun to watch". Siapa sih gamer yang nggak kenal PewDiePie? nah disini nanti si PewDiePie akan memilih game terbaik untuk dia mainkan dan ditayangkan di Youtube, terutama game-game yang lucu pastinya.
langsung saja ini rangkuman beberapa game-game yang telah saya mainkan : 



1. Lord of the Horde

Di game lucu ini nantinya kita bermain sebagai zombie yang bertugas menginfeksi manusia-manusia yang bersliweran di kota. Ada 10 level yang disediakan di game ini, tiap beberapa level akan ada tambahan object atau environment yang bisa menambah seru memainkan game ini, contohnya tong bahan kimia yang langsung bisa bikin beberapa zombie untuk membantu menangkap manusia, serta turret yang bisa menembaki zombie-zombie kita. seru dan lucu!!. Untuk memainkannya kunjungi link ini.


Kill all Human.
999?? challenge accepted !!
Done!
"All your base are belong to us"
kesana kemari mencari manusia.



2. An epic battle between humans and super giant crazy and weird monsters.

Game kali ini saya pilih random, dan pilihan jatuh pada satu game dengan judul yang puanjang banget yaitu  "An epic battle between humans and super giant crazy and weird monsters". Tenang saja, gamenya tidak serumit judulnya kok. Game ini bergenre game fighting dengan characternya berupa pixel art. Nantinya kita akan melawan monster-monster yang aneh-aneh seperti robot maupun monster pisang(?). Sayang sekali karena game ini susah sekali,saya sendiri baru melawan beberapa monster saja. Mungkin ada yang tertarik mencobanya?, langsung aja ke TKP.


panjang kan judulnya?hehe
Do your paper work!
smack your boss.
close win!
monster pisang!

3. Giraffe Senpai
Game ketiga ini yang menurutku paling lucu diantara game diatas. Game ini mirip dengan game berjudul QWOP yang dulu pernah populer di belantara game flash. Di Giraffe Senpai ini kita berperan sebagai emmm... a girafe of course, hehe. Kita harus menuntun sang jerapah untuk meletuskan balon dengan sesuatu yang ada dikepalanya (tanduk?). grafiknya sendiri dengan warna-warna pastel yang lucu dan gamenya  ternyata tidak sesulit QWOP. Jangan maen game ini sendirian kalau tidak mau dianggap orang gila gara-gara ketawa-ketiwi sendiri. Jangan lupa mainkan game gila ini!!


go home drunk, you are Giraffe!

feel like a ninja

so close yet so far

nailed it bro!

meditation is the key!
4. Bicyclism: Art of Riding
Game endless run yang satu ini mengajarkan bagaimana kita belajar(yang salah) untuk naik sepeda. Seperti game-game endless run yang lain, disini kita diharuskan mengumpulkan koin sebanyak-banyaknya. Hiraukan sepeda-sepeda yang lain di belakangmu karena gameplaynya sendiri tidak ada kompetisi utnuk merebutkan juara dengan cara adu cepat ke garis finish. Jangan lupa hindari juga obstacle-obstacle aneh seperti pinguin yang sedang tiduran maupun berputar-putar ditengah jalan. saya sendiri merasa game ini cocok untuk di port ke android.
ready , set, go!
hindari pinguin yang tidur sembaranag di jalan
kring..kring madafaka!!

tabrakan beruntun 3 buah sepeda mengakibatkan 1 sepeda luka berat


No comments

Monday, December 15, 2014

Electric Tortoise



Kali ini saya ingin mencoba me-review beberapa game gratis alias freeware. Game yang saya review kali ini berjudul Electric Tortoise. Sebenarnya Electric Tortoise sendiri lebih mirip game Visual Novel, atau memang sebenarnya Visual Novel, hehe. Game ini masih dalam tahap trial, bahkan game ini bisa diselesaikan dalam hitungan menit saja karena hanya menyediakan 2 (?) macam ending. Tapi waktu playtime yang sebentar belum tentu mengurangi kualitas game ini, quality over quantity, right? :D

Tampilan awal game.
Di game ini kita berperan sebagai seorang detektif yang ditugaskan mengintrogasi seorang robot (Mr.Donovan) yang didakwa telah membunuh pembuatnya sendiri (Rick Holder). Nantinya kita diberikan beberapa pilihan pertanyaan yang akan dijawab oleh Donovan. tiap pertanyaan yang kita lontarkan akan semakin membuka tabir misteri terbunuhnya Rick Holder dan mengetahui apakah Donovan benar-benar sang pembunuhnya.

bagi yang belum familiar dengan istilah three laws of robotics pasti sedikit bingung dimana intriknya game ini.
berikut petikan three laws of robotics berdasarkan wikipedia.
  1. A robot may not injure a human being or, through inaction, allow a human being to come to harm.
  2. A robot must obey the orders given to it by human beings, except where such orders would conflict with the First Law.
  3. A robot must protect its own existence as long as such protection does not conflict with the First or Second Law.
perhatikan aturan nomer satu yaitu robot tidak boleh melakukan tindakan yang menciderai manusia, dan aturan nomer dua yaitu robot harus mematuhi setiap perintah yang diberikan oleh manusia. Dan di game ini Donovan menderita konflik internal dimana dia diharuskan memilih mematuhi atau melanggar aturan tersebut. Untuk mengetahui ceritanya secara menyeluruh, silakan mainkan game ini secara gratis melalui link ini. free untuk PC atau bisa dimainkan secara langsung melalui browser yang sudah terinstal pluggin Unity.

sebelum itu berikut screenshoot yang indah dari game ini.
Ruangan Introgasi

Mr.Donovan the faceless robot :D

Disini kita bebas menjadi Good cop/Bad cop.



No comments

Thursday, September 11, 2014

Membuat Game dengan RPG Maker (bagian 1)

Tak bisa dipungkiri genre game RPG masih jadi primadona bagi sebagian orang, termasuk saya sendiri. Saya sendiri masih bisa  move on dengan genre "premium" yang satu ini. era SNES hingga PS2 merupakan era emas genre ini, banyak game-game RPG baik itu judul-judul lama maupun judul baru. Akan tetapi genre RPG akhir-akhir ini sedikit lesu, tenggelam dengan genre lain yang lebih populer seperti FPS, Action Adventure maupun Casual.
Bagi penggemar RPG seperti saya, pasti pernah membayangkan ingin membuat game RPG sendiri dengan ide dan cerita sesuai apa yang kita inginkan. Untuk mewujudkan itu, saya menjatuhkan pilihan kepada game tool bernama RPG Maker buatan dari Enterbrain. RPG Maker XP adalah salah satu seri dari tool RPG Maker selain dengan RPG Maker 2000, RPG Maker VX dan VX Ace.

Sebenarnya menggunakan software ini masih terhitung gampang, halangan terbesar dalam membuat game RPG adalah masalah telaten dan tidak-nya sang creator dalam membuat game. Saya sendiri membuat game untuk skripsi saya bisa mencapai 2 Tahun, hal itu dikarenakan waktu saya harus terbagi juga dengan kerja, kuliah dan pembuatan program akuntansi untuk kerja praktek.

sebelum terjun langsung ke software-nya, alangkah baiknya kita paham dulu langkah-langkah yang harus kita pelajari dan lakukan dalam membuat game dengan RPG maker ini secara utuh. Sebenarnya langkah ini bisa digunakan dengan game tool apapun, tidak harus menggunakan RPG Maker XP (selanjutnya saya singkat menjadi RMXP). Perlu diketahui bahwa materi di bawah merupakan bahan presentasi saya waktu melakukan sharing session di perusahaan tempat saya bekerja. Isinya saya ambil dari beberapa web, jadi isinya bukan sepenuhnya buatan saya.

oke kita mulai saja :

Langkah 1: 
IDEA
Ide adalah hal yang paling menyenangkan dalam proses pembuatan game
Tentu saja!! ide adalah yang mendasari kita ingin membuat game sendiri. Ide sendiri bisa didapat dari diri sendiri ataupun dari proses brainstorming dengan orang lain. dari ide-ide itulah yang nantinya akan dicatat dan dikumpulkan dan digunakan sebagai pondasi game kita nantinya. 

Ide bisa berupa cerita, gameplay element, karakter, tempat atau apapun yang kita pikir keren untuk dimasukan ke game.



No comments

Wednesday, September 10, 2014

Review Ninja up!




Sudah lama juga rasanya tidak bermain game Android. Ya, apa mau dikata, dengan device ala kadarnya seperti Nexian Journey milik saya ini, masih syukur ada game yang masih kuat dimainkan di "smartphone" saya itu, hehe.
Nexian Journey dengan RAM 256MB ini walaupun tertatih masih bisa memainkan game ini.

Game yang akan saya coba review adalah game kasual terbaru milik Gameloft yang berjudul Ninja Up!. Game ini gratis dan tidak ada penjualan di dalamnya (IAP) akan tetapi mengandalkan iklan yang muncul saat permainan dan saya kira masih dalam tahap wajar untuk sebuah game gratis. okay, saya mulai saja reviewnya.

Gameplay : 7
Gameplay dari Ninja Up! ini sendiri sangat simple, kita hanya diharuskan membuat garis yang nantinya menjadi tali yang digunakan untuk pijakan loncat sang ninja. panjang garis/tali yang kita buat berpengaruh dengan tinggi  loncatan sang ninja. jangan lupa perhatikan juga tingkat kemiringan tali yang nantinya berguna mengarahkan sang ninja untuk melewati rintangan-rintangan di sepanjang perjalanan #halah.

To infinity and beyond!... or maybe later.
walaupun cukup simple (dan mungkin endless, cmiiw). game ini cukup bikin ketagihan untuk dimainkan terus menerus. tujuan dari game ini sendiri untuk meraih skor setinggi-tingginya dan dipamerin di facebook, Google+ atau sekedar meraih posisi di Leaderboard. 

Graphic : 8
saya sendiri secara pribadi penyuka pixel dan saat ini sangat tertarik dengan voxel graphic. bahkan alasan pertama saya mencoba game ini adalah graphic si ninja yang dari voxel itu sendiri, hehe. Yang menurut saya menarik dari graphic di game ini adalah jika kita perhatikan secara sesama, ada 3 macam jenis graphic yang ada. pixel art di menu-nya, voxel art di tokoh utama dan 2D painting sebagai environment background-nya. Atau mungkin sebenarnya semuanya dibuat dengan pixel art? mungkin suatu saat akan saya tanyakan ke artisnya,hehe. warna-warna pastel yang digunakan di game ini juga cukup menarik, membuat mata kita tidak cepat lelah untuk memainkan game-game tipe endless seperti ini, walaupun dengan penggunaan warna-warna seperti itu menurut saya kurang bisa menonjolkan effect-effect yang "wah" atau meriah.

Ninja berbaling-baling. -___-
Sound : 7
seperti halnya game-game sejenis, kesan repetitif pasti muncul dibenak kita saat mendengarkan musik dari game-game seperti ini. Walau di background game terdapat tulisan "Pizza" yang identik dengan negara italia, tema musik game ini mengusung melodi tradisonal jepang,hehe. Tentunya ini disesuaikan dengan sang karakter ninja itu sendiri yang pastinya memang berasal dari Jepang #soktahu. Musiknya sangat enak di dengar dan menyatu dengan soul game ini. Mungkin jika musik di game ini lebih variatif dan bisa membuat humming orang yang memainkan game ini, saya bisa kasih nilai 9. Tapi, untuk saat ini nilai 7 saya kira cukup wajar.
haiyaaaa!!
Point to Improve :
Menurut saya, jika game ini dilengkapi dengan power up yang unik-unik untuk membantu atau bahkan menghalangi si Ninja untuk terus melompat keatas, akan bisa membawa game ini jadi lebih variatif dan seru. Serta kostum yang bermacam-macam juga bisa menaikan replay value game ini agar user tidak cepat bosan. Akan tetapi tentu saja nantinya dengan fitur diatas bisa memicu adanya IAP di game ini,haha.

Summary :
Game ini cukup bagus untuk dijadikan pengisi waktu luang atau sekedar sebagai ajang pamer skor di Facebook atau Google+. Dengan graphic serta musik yang lumayan untuk ukuran game mobile, tidak ada salahnya untuk meng-instal game sebesar tak lebih dari 40MB ini. Yang membatasi game ini sebenarnya adalah genre dari game ini sendiri yang secara tidak langsung memberi kesan "setengah-setengah" dibandingkan dengan genre-genre yang lain seperti RPG, Action atau FPS. 
Final Score : 7/8/7 

No IAP FTW!!
No comments

Monday, August 11, 2014

Menjelajah Pantai Seruni Wonosari (Bagian II)

Lanjutan dari post bagian pertama

           Disebelah ujung yang lain terdapat susunan batu besar yang saya bilang cukup unik. Batu tersebut soalah-olah bertumpu pada batu yang lain dengan bagian bawah seperti membentuk terowongan. Di dekat terowongan ini terdapat gua kecil yang tampak begitu misterius, dengan rasa penasaran saya coba untuk mendekati dan masuk kedalamnya. Ternyata didalam hanya berisi sampah-sampah dari pengunjung, sungguh disayangkan sekali pantai se perawan ini sudah mulai dikotori sampah dari pengunjung.






            Mengintip di ujung pantai Seruni ini terdapat pantai lain yang terlihat begitu sepi. Saya sendiri tidak tahu nama pantai tersebut. Saya sibuk mengagumi bentuk batu-batuan yang terhampar di pantai ini. Dan kadang kita bisa menemukan ikan-ikan kecil yang terperangkap didalamnya.





        Setelah puas berkeliling pantai ini, saatnya untuk berkemas pulang. Tapi sayang sekali, saat kami pulang, hujan gerimis menghadang perjalanan pulang kami. Sembari berteduh, kami sempatkan ngobrol-ngobrol dengan mbak-mbak penjual makanan kecil di dekat area parkir yang ternyata anak dari pemilik tanah disekitar tanah ini. Dengan ditemani kacang pemberian mbak tersebut. Kami ngobrol panjang tentang keadaan pantai ini yang ternyata sempat mau dibeli oleh pihak swasta untuk dijadikan kawasan resort, akan tetapi ditolak olah sang pemilik tanah karena tanah tersebut akan diberikan kepada anak cucunya kelak dan tidak rela jika nantinya keluarga mereka malah bekerja kepada pihak swasta tersebut sebagai pengurus resort.

          Tak terasa hujan mulai sedikit reda. Dihiasi sepatu kami yang penuh dengan tanah liat. Kami mencoba mendorong motor agar bisa berjalan melintasi jalan pulang yang menjadi licin karena penuh dengan tanah liat basah yang bisa mengakibatkankan selip saat berkendara. Bagi yang ingin membeli oleh-oleh mungkin bisa membeli sate belalang yang banyak dijual disepanjang jalan pantai ini. Saya sendiri kurang begitu berminat dan langsung segera pulang.


No comments

Sunday, August 10, 2014

Menjelajah Pantai Seruni Wonosari (Bagian I)

Pantai Seruni
Mungkin bagi sebagian orang, nama Pantai Seruni terdengar asing. Pantai di daerah Gunung Kidul ini mungkin masih kalah mentereng dengan nama-nama pantai yang lain yang sudah mentereng seperti Krakal, Sundak, Parangtritis hingga yang terkenal saat ini seperti Pok Tunggal atau Indrayanti. Saya sendiri pun waktu diajak teman saya kesini masih bulum ada gambaran pantai ini seperti apa. Bahkan di internet pun masih kurang begitu banyak informasi serta foto-foto yang tersedia. Apalagi teman saya begitu giat sekali menawarkan Pantai Seruni ini kepada teman-temanya termasuk saya sehingga saya merasa penasaran untuk datang ke pantai ini.

            Setalah 2 jam perjalanan dari pusat kota Jogja, kami tiba di daerah kawasan pantai di Gunung Kidul ini. Nama daerahnya sendiri saya tidak ingat, tapi untuk tahu arah menuju jalan Pantai Seruni kita bisa bertanya kepada petugas retribusi saat memasuki komplek Pantai Pok Tunggal. Jalan menuju pantai ini lumayan sulit dilalui. Jalan masih berupa tanah berbatu dan belum diaspal. Setelah sekitar 10 menit, kita tiba di tempat parkir kawasan pantai Seruni. Area parkir sendiri hanya berupa lahan biasa yang hanya memuat sekitar 10an sepeda motor.







           Salah satu keunikan di Pantai Seruni ini adalah adanya air terjun air tawar kecil yang berada di area pantainya. Airnya sendiri bersih dan masih asri sehingga penghuni daerah pantai ini sering mengambil air dari air terjun ini untuk keperluan sehari-hari. 





         Satu lagi keunikan yang lain adalah adanya gua mini yang hanya bisa dilalui dengan merangkak dan tentu saja saat air tidak dalam keadaan pasang. Gua tersebut tembus menuju area pantai yang tidak begitu luas. Area ini dihiasi batuan karang yang indah serta perpaduan pasir hitam dan pasir putih di sekitar area tersebut.

      



Bersambung ke bagian II




No comments